Apa yang dimaksud dengan judul diatas y? Apa hubungannya antara sepakbola dengan keuangan rumah tangga?

Mari kita mencoba untuk membahas keterkaitan antara sepakbola dengan keuangan rumah tangga, yang dimaksud dengan keterkaitan disini adalah sebuah perumpamaan dimana dalam dunia sepakbola setiap tim/kesebelasan pastinya akan mempunyai strategi dan taktik tersendiri yang bisa sama bisa juga berbeda antara 1 tim dengan tim yang lain. Strategi dan taktik tersebut biasa disebut dengan formasi/pola permainan, yaitu misal formasi 4-4-2, formasi 4-3-3, formasi 4-3-1-2, dan banyak formasi lainnya. Nah sekarang apa hubungannya dengan keuangan rumah tangga? Tentunya di setiap rumah tangga masing-masing akan memiliki pola dan perencanaan keuangan masing-masing disesuaikan dengan pendapatan, pengeluaran, tujuan dan rencana keuangan. Pastinya akan diperlukan juga cara/perencanaan yang berbeda dalam masing-masing rumah tangga, namun yang pasti tujuannya pasti satu, yaitu mencapai kesejahteraan secara fisik, rohani dan keuangan, bisa mencapai tujuan dan rencana keuangan yang telah ditentukan dari awal.

Terus apa hubungannya antara formasi dalam suatu tim sepakbola dengan pengelolaan keuangan rumah tangga? Kita dapat menggunakan contoh formasi yang biasa diterapkan oleh 1 tim sepakbola dan formasi tersebut biasanya bersifat fleksibel dan dapat berubah tergantung kondisi di lapangan, kondisi lawan, begitu juga dengan pengelolaan keuangan merupakan suatu cara/perencanaan yang sifatnya juga fleksibel dapat dirubah sesuai kondisi keuangan.

Dalam pembahasan ini kami hanya mencoba memberikan gambaran mengenai formasi/cara pengelolaan keuangan rumah tangga yang diinspirasikan dari formasi tim sepakbola, antara lain :

Bagaimana pola perencanaan keuangan tersebut diterapkan? Untuk pola 40% 30% 30% tersebut cocok diterapkan untuk seseorang yang usia muda, lajang, masa-masa menikmati hasil kerja/usahanya, biaya operasional tinggi disesuaikan dengan pola gaya hidup yang cenderung konsumtif, tingkat sosialisasi tinggi. Usia tersebut biasanya memiliki profil resiko yang agressif, sehingga kalaupun mereka melakukan investasi, maka investasi akan diletakkan dalam instrument pasar modal (saham, obligasi), dengan pertimbangan usia masih muda dan masih memiliki jangka waktu panjang, dan mungkin masih sedikit yang memiliki cadangan tabungan untuk dana darurat. Hutang biasanya meningkat karena pemakain kartu kredit, hutang kendaraan (motor,mobil) untuk menyesuaikan dengan pola gaya hidupnya.

Penjabaran dan penjelasan diatas hanyalah sebuah contoh illustrasi bagaimana pola/skema yang digunakan dalam pengelolaan keuangan rumah tangga, pola tersebut fleksibel sifatnya dan dapat berubah setiap saat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tiap-tiap individu, dan apabila ada yang menerapkan pola/skema yang lain selain contoh pola/skema diatas hal tersebut malah sangat disarankan mengingat kondisi kehidupan dan keuangan tiap-tiap rumah tangga dan individu berbeda, jalankan pola/skema yang dirasakan cocok untuk kondisi keuangan kita dan bisa mempermudah/mempercepat pencapaian tujuan/rencana keuangan kita

R. Joko Purwanto, CFP  IPP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *