Kamu pernah diperusahaan keuangan seperti bank, asset management, sekuritas, dan asuransi mengisi form yang menanyakan kondisi keuangan pribadi, besaran tanggungan, pengalaman berinvestasi, dan sebagainya?
Betul, form itu untuk mengetahui profil risiko setiap calon nasabahnya. Lalu profil risiko itu apa sih?
Profil risiko adalah gambaran tingkat toleransi seseorang terhadap risiko produk investasi. Karena setiap prduk investasi memiliki tingkatan risiko. Sehingga setiap orang sebelum berinvestasi harus sadar terlebih dahulu tingkatan risiko, setelah itu baru menganalisa estimasi tingkat keuntungannya.
Profil risiko ada 3 tipe:
- Konservatif.
Tipe yang tidak bisa menerima penurunan sedikitpun, kenaikan sekecil apapun tidak masalah yang penting uangnya tidak berkurang.
2. Moderat.
Tipe yang bisa menerima risiko diatas konservatif, dan juga mengharapkan keuntungan investasi diatas konservatif juga.
3. Agresif.
Tipe yang bisa menerima tingkat risiko diatas moderat, karena mengharapkan tingkat keuntungan investasi yang tinggi.
Sebelum berinvestasi kita harus sadari profil risiko kita dimana, apakah koservatif, moderat, atau agresif? Dan pahami “pakem” berinvestasi, HIGH RISK = HIGH RETURN dan LOW RISK = LOW RETURN, artinya jika kamu mengharapkan keuntungan yang tinggi, kamu harus siap menerima kemungkinan risiko yang tinggi, dan sebaliknya kalau mau risiko yang rendah berarti tingkat keuntungan yang diberikan juga rendah.
Jangan digabung ya, maunya risiko rendah dan maunya juga menerima keuntungan yang tinggi, karena konsep investasi seperti itu TIDAK ADA, dan jika ada yang menawarkan produk investasi seperti itu sudah bisa dipastikan indikasi investasi BODONG.
Salah satu tip berinvestasi aman salah satunya diversifikasi, atau sebar uangmu dibeberapa produk investasi yang bervariatif juga tingkat risikonya, sehingga uangmu tetap aman walau kondisi ekonomi sedang “goyang”.
Sudah kah kamu mengecek tipe profil risiko pribadi kamu?