Menara 165 Lt 4, Jl. TB Simatupang Kav 1, Cilandak Timur
info@rekadana.com
Search
Close this search box.

Pensiun Mandiri atau Bergantung Pada Anak

.

Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada HSBC yang melakukan survey kepada 1.050 orang di Indonesia dan di publish di Bulan Februari 2019 dibeberapa media elektronik.  Hasil survey ini sangat membantu saya sebagai Perencana Keuangan dengan spesialisasi, Edukasi, Pensiun Dini dan Persiapan Pra Purna Bakti atau Persiapan Masa Pensiun . Karena dapat menyampaikan materi kepada peserta pelatihan berdasarkan data.

Ada beberapa hasil survey yang hasilnya sangat mirip dengan survey lainnya dari negara lain. Artinya ada kemiripan karakter manusia dinegara lain, walaupun negara tersebut termasuk negara yang sangat maju.    Menurut saya hasil survey dari HSBC ini sangat relevan dengan kondisi di Indonesia karena diadakan di Indonesia.

Salah satu hasil survey yang sangat menarik , saya tampilkan dibawah  ini (saya mengutip tulisan dari sumbernya, karena ada selisih angka yang tidak bisa saya jelaskan). Walaupun demikian, ini hanya sebagai gambaran saja.

JAKARTA, KOMPAS.com – Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh HSBC, banyak pekerja Indonesia yang belum siap untuk menghadapi masa pensiun. Bahkan, survei dengan tajuk Future of Retirement, Bridging The Gap tersebut menunjukkan, baru 30 % dari 1.050 responden yang menyatakan telah menabung untuk mempersiapkan masa pensiun. Sementara, sebanyak 76 % responden usia kerja (di atas 21 tahun) yang mengharapkan adanya dukungan finansial dari anak mereka kelak ketika pensiun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Belum Siap Pensiun, Orang Indonesia Pilih Bergantung pada Anak”,
Saya menggaris bawahi 76 % hasil survey , mengharapkan dukungan anak dimasa pensiun. Kondisi ini memposisikan anak sebagai “sandwich generation” dan  bertolak belakang dengan pelatihan yang saya berikan, dimana salah satu tujuan pelatihan adalah sebagai manusia yang mampu membuat dirinya “pensiun mandiri”.

Yuk tengok kebelakang sebentar saja, dan tanyakan kepada diri Anda, pernahkah Anda kesulitan uang dimasa masih bekerja Bila jawaban Anda “ya”, baca artikel ini sampai selesai. Bila jawaban Anda “tidak”, tetap harus baca sampai selesai

Coba Anda bayangkan 5 menit saja, sambil menutup mata (silahkan dihitung dengan timer). Selama Anda bekerja pernahkah kesulitan uang? Ayo dihitung berapa kali   kesulitan keuangan? 1 kali, 3 kali? 5 kali atau diatas 5 kali?

Lalu bagaimana Ketika masa pensiun? Kemungkinan besar tidak ada penghasilan atau hanya ada sedikit penghasilan. Sekarang Anda boleh membuka mata. Tidak perlu khawatir , selama bisa dipersiapkan lebih matang, semoga bisa pensiun sejahtera. 

Cara mempersiapkannya akan ada diartikel persiapan pensiun. Persiapan selain investasi harta, Anda juga harus berinvestasi pengetahuan, dengan mengikuti pelatihan persiapan pensiun.

FORM KONSULTASI