Menara 165 Lt 4, Jl. TB Simatupang Kav 1, Cilandak Timur
info@rekadana.com
Search
Close this search box.

Apakah Irit Harus Pelit?

.

Dalam kehidupan sehari hari yang menyangkut juga masalah keuangan, kita harus pandai-pandai untuk melakukan pengelolaan hidup itu sendiri dan pengelolaan keuangan karena perjalanan waktu keuangan kita akan selalu seiring sejalan dengan perjalanan waktu kehidupan kita, baik dari awal saat kita memulai suatu proses yang namanya kreasi asset, melakukan akumulasi asset, kelola asset dan di proses akhir ada yang dinamakan distribusi asset, bahkan setelah terjadinya proses distribusi asset pun pengelolaan keuangan masih akan terus menempel dalam perjalanan hidup kita, karena didalamnya terdapat komponen-komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut misal : bagaimana kita menyikapi kehidupan kita setelah semua proses pembentukan, pengelolaan dan pendistribusian asset yang kita bentuk dan kita upayakan di awal perjalanan hidup dan perjalanan waktu keuangan kita berjalan sesuai normalitas yang ada. Bagaimana perjalanan kehidupan kita setelah semua proses terlewati, bagaimana proteksi kita bisa menngcover sisa perjalanan hidup kita, proteksi bisa berupa proteksi jiwa, proteksi kesehatan, proteksi yang bersifat umum, bagaimana apabila kehidupan kita ternyata memiliki batas waktu yang lenih panjang, bagimana kita memenuhi kebutuhan hidup tersebut sejalan dengan perjalanan waktu keuangan kita. Nah dalam artikel kali ini kami akan mencoba menyampaikan beberapa langkah-langkah sederhana yang mungkin sudah biasa atau sudah dilakukan namun terkadang lepas dari pengamatan kita karena hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang biasa, akan tetapi sebetulnya akan memiliki dampak yang signifikan apabila dperhitungkan dengan perjalanan waktu dari keuangan kita. Kita sudah biasa mendengar kata irit, irit dan irit dimana terkadang pada saat kita mencoba melakukan tindakan diatas banyak mungkin ada pendapat disekitar kita yang terkadang bisa menimbulkan salah pengertian, ehhh kamu ngapain irit-irit segala, nikmati dan jalani saja kehidupan dengan apa yang kita punya, jangan pelit pelit dong….. Nah frase kata pelit biasanya paling sering mengikuti frase kata irit, padahal dalam kenyataannya irit belom tentu pelit, karena irit adalah suatu pola pengelolaan keuangan masing-masing individu sejalan dengan perjalanan kehidupan dan perjalanan waktu keuangannya, mengapa? Bisa jadi masing2 individu memiliki tujuan keuangan tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai tujuan keuangannya, nah mungkin dengan menjalankan pola kehidupan yang irit tujuan keuangan tersebut akan lebih mempercepat terwujud, beda halnya dengan pelit, mungkin lebih terkesan kepada sifat atau watak dari tiap individu, dan belom tentu terbukti bahwa dengan berlaku pelit maka tujuan keuangan kita akan cepat tercapai. Kenapa? sebetulnya sederhana sekali, yaitu kita sebagai individu.

Dalam pembahasan irit tapi tidak pelit kami akan mencoba menyampaikan beberapa cara atau langkah mudah yang mungkin sudah terbiasa kita lakukan tanpa kita sadar atau bahkan sudah bisa kita lakukan namun tidak kita lakukan karena beberapa alasan, hal-hal tersebut antara lain

  • Melakukan pengelolaan keuangan sesuai kebutuhan (need) dan bukan berdasarkan keinginan (want)
  • Manfaatkan promo/diskon yang saat ini banyak sekali kita temui dan kita nikmati dari bermacam produk
  • Manfaatkan pembelanjaan secara daring (online), karena lebih mudah, sederhana, hemat waktu dan hemat biaya dan tenaga. Namun kita harus bisa mengendalikan diri sendiri karena biasanya dalam pembelanjaan online terdapat promo yang lumayan besar dan menggoda, ingat prinsip kebutuhan (need) dan keinginan (want)
  • Maksimalkan penggunaan fasilitas utilitas rumah seperti : listrik, pam, telp, internet, maksimalkan dan efisiensikan sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan
  • Mengelola penggunaan kartu kredit secara bijak dan jangan tergoda dengan promo maupun penawaran cicilan tanpa bunga
  • Prioritaskan kembali mana yang lebih penting untuk dibeli dan mana yang bisa ditunda pembeliannya
  • Membuat perencanaan keuangan sederhana atas pendapatan (income) dan pengeluaran (outflow) secara tertib dan teratur dalam jangka waktu tertentu, misal mingguan, bulanan, buat catatan atas segala pengeluaran kita sekecil apapun pengeluaran, untuk menhindari bocor halus atas keuangan kita
  • Review dan lakukan check up keuangan secara berkala minimal 6 bulan sekali untuk mengetahui posisi keuangan, harta bersih kita dan komposisi asset dan liabilities
  • Rubah pola pemikiran bahwa pendapatan – pengeluaran = sisa untuk ditabung, menjadi pendapatan – rencana = sisa untuk ditabung

R. Joko Purwanto, CFP IPP

Rekomendasi

FORM KONSULTASI