Kondisi keuangan yang sehat dan stabil tentunya menjadi keinginan dan idaman bagi setiap orang, namun dalam kenyataannya banyak diantara kita yang kondisi keuangannya belum stabil dan belum likuid bahkan masih jauh dari kondisi stabil dan likuid. Kondisi keuangan yang stabil dan likuid tidak semata-mata berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran, ada beberapa kondisi yang bisa dijadikan dasar dalam penilaian kondisi keuangan kita dalam kondisi stabil dan likuid.
Kondisi keuangan apakah dalam kondisi stabil dan likuid atau masih dalam kondisi belum stabil dan likuid ada beberapa parameter yang bisa dipahami untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan kita untuk mencapai kondisi keuangan yang stabil dan likuid,
Beberapa parameter/kondisi yang bisa dipergunakan untuk menilai kondisi keuangan sudah stabil dan likuid antara lain :
- Pembayaran atas pengeluaran rutin tepat waktu dan tidak ada keterlambatan dan tunggakan, seperti listrik, air, internet, tv berlangganan,
- Kewajiban kartu kredit selalu dibayarkan tepat waktu dan pembayaran lunas, tidak melakukan pembayaran minimal, dan tidak ada tunggakan,
- Dalam menjalani kehidupan dan memenuhi kebutuhan hidup tidak dibiayai dari hutang
- Memiliki pendapatan aktif, pendapatan pasif, pendapatan finansial
- Memiliki dana cadangan yang memadai dan mencukupi untuk mengantisipasi keperluan/kebutuhan diluar rencana/mendadak
- Dalam neraca keuangan dan pencatatan pendapatan dan pengeluaran (arus kas) menghasilkan harta kekayaan bersih/networth selalu surplus dan meningkat, dimana asset likuid (kas dan setara kas) selalu meningkat, asset investasi, asset pribadi/konsumtif juga selalu meningkat, akan tetapi disisi lain porsi hutang/kewajiban selalu mengalami penurunan.
- Dalam mengambil porsi hutang diluar KPR, menerapkan konsep hutang jangka pendek dan maksimal jangka waktu 3 tahun dan setiap 3 tahun atas hutang/kewajiban lain diluar KPR selalu dilunasi
- Biaya untuk pendidikan anak dan dana untuk pensin sudah dipersiapkan dan sudah dibentuk, baik melalui investasi murni maupun produk asuransi yang memberikan nilai hasil investasi
- Kondisi keuangan tidak terganggu dan tidak mengalami guncangan dengan adanya kondisi pandemic seperti saat ini yang mengakibatkan turunnya nilai investasi, nilai likuiditas dan kemampuan bayar
- Memiliki pekerjaan/usaha dan pendapatan/penghasilan yang relative mapan dan terjaga (stabil) dan memberikan kepuasan batin (finansial)
- Menerapka konsep pendapatan – rencana pengeluaran = sisa /surplus untuk ditabung/investasi
- Memiliki dana darurat yang mampu mengcover minimal 6-12 bulan pengeluaran bulanan
- Melakukan pencatatan keuangan yang tertib dan rutin
- Proteksi (asuransi jiwa, kesehatan, proteksi lain) mencukupi dan mengcover apabila terjadi suatu resiko
- Masih memiliki kelonggaran kondisi keuangan untuk aktifitas sosial, sedekah
- Masih mampu untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban meskipun kehilangan pekerjaan
- Merasa puas, bahagia dan nyaman dengan kondisi keuangan saat ini
- Memiliki kas/uang tunai yang relative cukup banyak dan mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup
Nah dari pembahasan diatas mari kita coba melakukan review dan rating atas kondisi keuangan kita, dan seberapa besar rasio rating atas kondisi keuangan kita sesuai parameter-parameter diatas untuk mengetahui kondisi keuangan kita apakah sudah stabil dan likuid.
R. Joko Purwanto, CFP IPP