Menara 165 Lt 4, Jl. TB Simatupang Kav 1, Cilandak Timur
info@rekadana.com
Search
Close this search box.

Manajemen Hutang

.

Tips yang akan kita bahas saat ini mengenai manajemen Hutang, apakah itu manajemen Hutang? Dalam pengertian secara harafiah, hutang adalah semua kewajiban keuangan dari satu pihak kepada pihak lain yang belum terpenuhi/terselesaikan. Hutang merupakan pengorbanan manfaat ekonomi masa dating yang mungkin timbul karena adanya kewajiban saat ini.

Mengapa perlu dilakukan manajemen/pengelolaan hutang? Karena hutang ibarat dua sisi mata pisau, ada sisi yang menguntungkan dan ada sisi yang merugikan, untuk itu diperlukan suatu manajemen atau pengelolaan hutang agar hutang menjadi efektif dalam pemakaiannya dan memberikan manfaat dalam kehidupan kita dan perjalanan waktu keuangan kita.

Sekilas mengingatkan kembali mengenai tujuan kenapa kita harus mengambil sesuatu yang dinamakan sebagai hutang, apa penagaruhnya dalam kehidupan, usaha/bisnis, keuangan kita, adapaun beberapa tujuannya antara lain

  1. Tujuan bisnis, tujuan bisnis meliputi hutang untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan investasi
  2. Tujuan konsumtif, misalnya KPR,  KTA, kredit kendaraan bermotor, kredit elektronik
  3. Tujuan Likuiditas, biasanya digunakan untuk pemenuhan likuiditas jangka pendek agar tidak terjadi mismatch keuangan, dan biasanya untuk pemenuhan likuiditas jangka pendek (<1 bulan), misal kartu kredit, pegadaian,
  4. Tujuan darurat/mendesak/emergency, misal untuk pembayaran biaya RS, musibah/bencana, biaya sekolah

Dari sisi pemanfaatan dan penggunannya, hutang juga memiliki dua sisi yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi yang bisa menguntungkan dan bisa juga merugikan, yaitu

  1. Sisi positif, dengan hutang ada kemungkinan kita bisa mendapatkan keuntungan/penghasilan dari usaha/peluang bisnis yang bisa kita jalankan
  2. Sisi positif, dengan hutang memungkinkan kita untuk bisa membeli/memiliki barang/benda yang bernilai sangat besar
  3. Sisi negative, dengan hutang akan menimbulkan kewajiban bayar pokok dan bunga (passive expense)
  4. Sisi negative, dengan hutang asset yang kita jadikan jaminan bisa dilakukan penyitaan apabila hutang tidak terbayar
  5. Sisi negative, dengan hutang dan apabila kondisi hutang macet, menyebabkan kita masuk daftar hitam BI dan sulit untuk berhubungan dengan lembaga keuangan, nama kita akan masuk list sebagai debitur berkarakter tidak baik/macet
  6. Sisi negative hutang, dengan memiliki hutang mau tidak mau akan memaksa kita untuk bekerja keras untuk keuntungan/kepentingan pemberi pinjaman
  7. Sisi negative hutang, hutang dapat berdampak pada gangguan mental dan gangguan kejiwaan serta emosional

Untuk menghindari dan meminimalisir dampak negative dari memiliki hutang, ada beberapa cara/langkah yang perlu dan harus dilakukan, antara lain

  1. Menggunakan rasio2 untuk menghitung besarnya kewajiban/hutang terhadap penghasilan/pendapatan, dan terhadap assets yang kita miliki.
  2. Rasio untuk menghitung cicilan/kewajiban bulanan terhadap penghasilan/pendapatan bulanan kita – Debt Service Ratio

                         Cicilan bulanan

                                  Penghasilan/pendapatan bulanan

Adapun tujuan penggunaan Debt Service Ratio ini adalah untuk

  • Meminimalkan dan mencapai 0% hutang saat pensiun
  • Menentukan kemampuan dalam membayar hutang
  • Benchmark rasio ini adalah maksimal 35% dr pengahsilan/pendapatan   + cover asuransi
  • Rasio untuk menghitung  cicilan/kewajiban diluar KPR terhadap penghasilan/pendapat kita – Non Mortgage Debt Service Ratio (rasio menghitung hutang konsumtif/non mortgage (KPR)

                          Cicilan bulanan non mortgage

                       Penghasilan/pendapatan bulanan

Adapun tujuan penggunaan Non Mortgage Debt Service Ratio ini adalah untuk

  • Mengendalikan hutang konsumtif/pengelolaan pola pengeluaran
  • Mengetahui rasio hutang non mortgage (hutang konsumtif) terhadap penghasilan/pendapatan
  • Benchmark rasio ini adalah maksimal 15% dr penghasilan/pendapatan  + cover asuransi
  • Rasio untuk menghitung total kewajiban/hutang terhadap total assets kita – Debt to Assets Ratio (rasio untuk menghitung total kewakinan/hutang dibandingkan dengan total assets)

                  Total hutang

              Total Assets 

             Adapun  tujuan penggunaan  Debt to Assets Ratio ini adalah untuk

  • Meminimalkan dan mencapai 0% hutang saat pensiun
  • Menentukan besarnya % kewajiban yang digunakan
  • Benchmark rasio ini adalah maksimal 50% dari total assets + cover asuransi
  • Ada beberapa kaidah resolusi hutang yang perlu dan harus dilakukan untuk meminimalisir sisi negative hutang, antara lain
  • Untuk mengendalikan hutang non KPR maka perlu dilakukan pelunasan hutang non KPR setiap 3 tahun sekali (maksimal hutang non KPR maksimal 3 th)
  • Dliuar hutang KPR diusahakan agar semua hutang pribadi/keluarga tidak melebihi total nilai harta/kekayaan bersih (networth)
  • Hutang KPR menjadi prioritas terakhir untuk dilakukan pelunasan
  • Hutang jangka pendek tidak tepat digunakan untuk membiayai hutang jangka panjang (lebih dr 3 th), dapat beresiko menimbulkan defisit keuangan

Demikian sekilas tips mengenai manajemen hutang untuk meminimalisir resiko dan agar keuangan kita tetap sehat meskipun kita memiliki kewajiban/hutang.

R. Joko Purwanto, CFP IPP

Contoh soal

  • Pak Alex memilki assets berupa rumah dengan harga pasar Rp. 3 Milyar, dengan hutang KPR disuatu bank sebesar 800 juta, dengan jangka waktu 15 tahun, angsuran bulanan Rp, 10 jt/bulan
  • Assets lain yang dimiliki adalah reksadana Rp. 200 juta dan tabungan Rp. 50 juta
  • Kartu kredit pemakaian sebesar Rp. 10 juta dengan pembayaran cicilan Rp. 2 juta/bulan
  • Hutang kendaraan (mobil) sebesar Rp. 300 juta dengan angsuran Rp.% juta/bulan
  • Penghasilan Pak Alex dari kantornya setiap bulan sebesar Rp. 50 juta/bulan

Pertanyaan

  • Berapa Debt Service Ratio Pak  Alex?

=                       Cicilan bulanan

                                   Penghasilan/pendapatan bulanan

                      =                         17.000.000

                                                 50.000.000

                      =           34%, benchmark maksimal 35%

  • Berapa Non Mortgage Debt Service Ratio Pak Alex?

            =                Cicilan bulanan non mortgage

                           Penghasilan/pendapatan bulanan

            =                         7.000.000

                                     50.000.000

            =            14%, benchmark maksimal 15%

  • Berapa Debt to Assets Ratio Pak Alex?

            =                  Total hutang

                                Total Assets 

            =                  1.110.000.000

                               3.250.000.000

            =            34.15%, benchmark maksimal 50%

Dengan melihat kondisi diatas apa yang sebaiknya dilakukan pak Alex agar kondisi hutangnya sehat dan manajemen hutangnya menjadi lebih baik lagi?

R. Joko Purwanto, CFP IPP

Rekomendasi

FORM KONSULTASI