Menara 165 Lt 4, Jl. TB Simatupang Kav 1, Cilandak Timur
info@rekadana.com
Search
Close this search box.

Manajemen Keuangan Keluarga/Rumah Tangga

.

Dalam tips kali ini kami mencoba membahas mengenai manajemen keuangan rumah tangga, kenapa manajemen keuangan rumah tangga perlu dipahami hal tersebut untuk bisa menentukan tujuan keuangan rumah tangga, manajemen income dan pengeluaran, dan untuk menentukan visi yang sama antara suami, istri, untuk bisa mewujudkan impian atau cita2 untuk mengantarkan anak2 menuju pintu kesuksesan, memasuki hari tua dengan bahagia, mwujudkan semua impian tanpa adanya beban dan kesulitan. Mencapai tujuan untuk kebebasan finansial (financial freedom) adalah harapan setiap orang  dalam kehidupan ini dimana icome terus dating mengalir dan bisa mencukupi kebutuhan hidup dan gaya hidup seseorang.

Untuk mewujudkan kebebasan finansial diperlukan kesabaran dan keteguhan semangat untuk mencapainya, suami dan istri harus saling mendukung dan mengingatkan, da nada beberapa hal yang perlu untuk dilakukan

  1. Berpikir Positif

Berpikir positif sangatlah penting karena dengan mind set pikiran positif yang tertanam di otak kita secara tidak langsung akan mempengaruhi pola gaya hidup kita. Dengan berpikir postif terutama terhadap uang akan membuka pikiran dan tindakan kita terhadap income yang kita dapatkan, pola pengeluaran dan pola gaya hidup yang diambil. Uang memang bukan segala-galanya akan tetapi segalnya membutuhkan uang

  • Mempunyai target

Pada saat kita mempunyai tujuan hidup, tujuan keuangan perlu juga diperhatikan tentang target, agar apa yang menjadi tujuan kita tidak berjalan melenceng. Dengan mempunyai target akan mempermudah dalam melakukan control dan evaluasi sudah sejauh apa kondisi hidup dan kondisi keuangan kita, apakah masih sesuai dengan jalurnya ataukah sudah mulai melenceng? Adapun target2 yang perlu dilakukan dalam perjalanan hidup dan perjalanan keuangan rumah tangga antara lain

  • Mengurangi beban hutang, mulai dipetakan hutang2 yang ada dan prioritaskan penyelesaian hutang2 yang sifatnya konsumtif seprti kartu kredit, kredit tanpa agunan, kredit elektronik, lakukan secara rutin agar pada saat dating masa pensiun hutang sudah lunas/selesai
  • Merubah pola gaya hidup konsumtif, bedakan antara kebutuhan (need) dan keinginan (want), buat catatan pengeluaran yang sifatnya pokok dan wajib, dan tunda pengeluaran yang sifatnya suatu keinginan (want) yang sebetulnya bisa ditunda/digeser ke waktu yang lain. Hindari memegang uang cash tertalu banyak apabila memang pola pengeluaran dan antara kebutuhan dan kenginan sudah bisa dibedakan dan dikendalikan, untuk menghindari pemborosan
  • Proteksi, yaitu melakukan proteksi terhadap hidup, kesehatan, dan kemungkinan resiko yang muncul yang bisa merugikan dan mengganggu kehidupan keuangan keluarga. Segera lakukan proteksi terhadap kehidupan seluruh anggota keluarga (asuransi jiwa), proteksi terhadap kesehatan (asuransi kesehatan) dan proteksi terhadapa resiko yang mungkin timbul dalam kehidupan, seperti kebakaran, kecelakaan, kehilangan barang berharga (asuransi umum/kerugian)
  • Miliki kendali terhadap keuangan keluarga/rumah tangga, pahami pengertian bahwa sebesar apapun income kita kalau pola pengeluaran dan gaya hidup tidak kita control maka tidaklah akan cukup income yang kita peroleh tersebut. Tanamkan pola hidup hemat nanum tidak pelit ke seluruh anggota keluarga, tekankan prinsip bahwa apa yang kita miliki saat ini tidak kita habiskan saat ini juga, akan tetapi masih akan kita nikmati dan perlukan untuk jangka panjang ke depan. Tetap kendalikan dan bedakan antara kebutuhan (need) dan keinginan (want)
  • Meningkatkan pengetahuan/literasi keuangan, untuk mengetahui apa yang seharusnya dilakukan agar keuangan keluarga/rumah tangga selalu sehat, positif/surplus dan bisa mencapai tujuan kebebasan finansial,
  • Hindari Sideways Effect, yaitu suatu kondisi yang muncul akibat keadaan mendesak, tiba2, insidentil yang secara tidak langsung bisa memunculkan pola pengeluaran baru tanpa disadari
  • Menghindari dan menjauhi sifat ingin berkompetisi dengan orang lain dalam hal ingin memiliki/membeli sesuatu semata mata didorong oleh keinginan yang tidak penting dan tidak pokok sifatnya,  untuk tidak ingin dianggap lebih rendah/dianggap tidak mampu/menjaga harga diri terhadap orang lain
  • Perubahan konsep dari : pendapatan – pengeluaran = sisa untuk ditabung,  menjadi konsep ; pendapatan – rencana = sisa untuk ditabung

Demikian sekilas tips pembahasan mengenai manajemen keuangan keluarga/rumah tangga yang kami sampaikan, semoga bisa menjadi manfaat dalam mengelola hidup dan keuangan keluarga/rumah tangga

R. Joko Purwanto, CFP IPP

Rekomendasi

FORM KONSULTASI