Menara 165 Lt 4, Jl. TB Simatupang Kav 1, Cilandak Timur
info@rekadana.com
Search
Close this search box.

Posisi Pemain Sepakbola = Alokasi Perencanaan Keuangan?

.

Apalagi yang dimaksud dengan judul diatas ya? Kemarin kita sudah membahas mengenai formasi dalam tim sepakbola kaitannya dengan pengelolaan keuangan, sekarang membahas antara posisi pemain sepakbola dengan alokasi perencanaan keuangan.

Dalam dunia sepakbola kita pasti mengenal dan mengerti dengan benar tentang posisi masing-masing pemain dalam suatu tim sepakbola, secara umum posisi pemain dalam suatu tim sepakbola terbagi atas : penjaga gawang (benteng terakhir suatu tim sepakbola), pemain belakang/bertahan, biasa disebut dengan bek , kemudian pemain tengah (gelandang), fungsi pemain tengah/gelandang sejatinya adalah jantung dari permainan sepakbola, dalam arti bahwa peran pemain tengah sangat penting dalam mengalirkan bola ke depan untuk pemain depan/penyerang, maupun sebagai lapisan pertama untuk menahan serangan tim lawan sebelum masuk ke sektor pertahanan tim. Peran yang tidak kalah pentingnya adalah posisi pemain depan/penyerang , di pundak pemain depan ini bagaimana suatu tim bisa mencetak gol demi gol dan mengalahkan lawan.

Sekarang setelah kita mengetahui sekilas tentang posisi pemain dalam suatu tim sepakbola, terus apa ya kaitannya dengan perencanaan keuangan? Korelasinya dimana atau mungkin analoginya dimana ya?

Sama hal nya dengan posisi pemain dalam suatu tim sepakbola, dalam perencanaan keuangan diperlukan juga alokasi-alokasi yang pas, tepat dan akhirnya mencapai tujuan dan rencana keuangan sesuai yang sudah ditentukan dari awal. Sederhananya adalah dalam perencanaan keuangan kita menyebutnya sebagai suatu alokasi/posisi atas pola pengelolaan dari aktifitas keuangan kita. Nah pos alokasi/posisi atas pola pengelolaan keuangan dari aktifitas keuangan itu yang dapat kita analogikan identik dengan posisi pemain dalam suatu tim sepakbola.

Mari kita mencoba untuk membahas satu-persatu :

  • Posisi penjaga gawang, posisi tersebut merupakan benteng terakhir dari suatu tim sepakbola, dalam perencanaan keuangan posisi tersebut sama dengan alokasi dari produk yang dikenal sebagai proteksi/perlindungan, baik untuk proteksi jiwa, kesehatan dan proteksi untuk antisipasi resiko lain. Peran proteksi/perlindungan disini sangat vital dan penting sebagai benteng terakhir suatu keluarga untuk mengantisipasi segala macam resiko yang bisa timbul setiap saat, seperti, sakit, cacat, meninggal dunia.
  • Posisi pemain bertahan, posisi tersebut juga berfungsi untuk menjaga benteng pertahanan suatu tim, dalam perencanaan keuangan posisi tersebut dapat dianalogikan dengan yang namanya dana darurat (emergency fund), yang akan menjadi simpanan yang dipersiapkan untuk suatu kondisi yang sifatnya darurat. Besarnya dana darurat yang perlu disiapkan sangat relatif, tergantung kepada kemampuan kondisi keuangan kita, namun idelanya dana darurat terbentuk minimal bisa mengcover 12x pengeluaran bulanan kita. Dana darurat harus disiapkan dan dikelola dengan baik, karena apabila dana darurat karena 1 dan lain hal terpaksa harus di gunakan maka, benteng terakhir suatu keluarga adalah pada kemampuan proteksi/perlindungan asuransi
  • Posisi pemain tengah, yang merupakan jantungnya suatu tim sepakbola, dalam keuangan dapat dianalogikan sebagai pola/pengelolaan keuangan yang telah ditentukan dan dijalankan dalam suatu keluarga untuk mencapai tujuan dan rencana keuangan. Pengelolaan keuangan yang dilakukan adalah dengan mengatur keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran, mengatur pola pengelolaan keuangan yang pas dan sesuai dengan kondisi keuangan kita, melakukan check up atas kondisi keuangan, melakukan pencatatan atas pendapatan dan pengeluaran (arus kas), melihat dan mengetahui posisi neraca keuangan. Dengan melihat posisi neraca keuangan kita dapat melihat komposisi dari asset likuid (kas dan setara kas), asset investasi (saham, obligasi, reksadana, emas, logam mulia), asset pribadi/konsumtif (rumah, kendaraan, tanah), dan juga komposisi atas hutang/kewajiban ( kartu kredit, hutang kpr, hutang kendaraan bermotor) yang dimiliki.  Dari neraca dan catatan pendapatan dan pengeluaran/arus kas, dapat dilihat seberapa besar komposisi dari harta/kekayaan bersih (networth) yang kita miliki dan tujuannya adalah menghasilkan harta/kekayaan bersih yang surplus dan bukan defisit atas aktifitas keuangan kita. Seperti halnya posisi pemain tengah dalam suatu tim sepakbola yang merupakan jantung dalam permainan suatu tim, maka pengelolaan keuangan dalam proses perencanaan keuangan yang benar merupakan kunci  keuangan keluarga untuk bisa menghasilkan kondisi keuangan yang surplus untuk mempermudah mencapai tujuan dan rencana keuangan
  • Posisi pemain depan/penyerang, posisi ini dapat meneruskan bola untuk menjebol gawang lawan tergantung dari kemampuan pemain belakang dan pemain tengah untuk bisa mengalirkan bola ke depan, sama halnya dengan perencanan keuangan, dimana apabila dana darurat telah terbentuk dan memiliki kemampuan untuk mengcover minimal kebutuhan darurat suatu keluarga (idealnya min 12x pengeluaran bulanan, namun kondisi tersebut fleksibel dan tergantung kondisi keuangan untuk membentuk dana darurat), dan pengelolaan keuangan dilakukan dengan baik dan benar sehingga menghasilkan harta/kekayaan bersih yang surplus, maka hasil surplus tersebut dapat dimanfaatkan untuk dikembangkan lagi untuk lebih mempermudah mencapai tujuan dan rencana keuangan kita.

Sehingga dana darurat yang kita bentuk bisa semakin bertambah dan tidak terganggu untuk pemenuhan kebutuhan hidup, dan benteng terakhir kita berupa proteksi/perlindungan asuransi tetap dapat berjalan mendampingi perjalanan hidup dan perjalanan waktu keuangan kita.

R. Joko Purwanto, CFP  IPP

Rekomendasi

FORM KONSULTASI